Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan Lengkap Memahami Sistem Peringkat Google dan Cara Membuat Konten yang Diutamakan

hiduptanpagaya.web.id - Mesin pencari Google telah menjadi pintu gerbang utama bagi miliaran orang di seluruh dunia untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan. Namun, di balik hasil pencarian yang muncul dalam hitungan detik, ada sistem kompleks yang bekerja untuk memastikan setiap orang mendapatkan informasi yang relevan, bermanfaat, dan dapat dipercaya. Bagi para pembuat konten, memahami bagaimana sistem peringkat Google bekerja dan bagaimana menulis konten yang sesuai dengan pedoman mereka adalah kunci agar karya bisa menjangkau lebih banyak audiens.

Artikel ini akan membahas dua aspek penting: bagaimana sistem peringkat Google bekerja (berdasarkan dokumen resmi Google) dan bagaimana pedoman penulisan konten yang benar agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.


Bagaimana Sistem Peringkat Google Bekerja

Google menggunakan ratusan sinyal yang diproses oleh sistem otomatis untuk menentukan halaman mana yang paling sesuai dengan pertanyaan pengguna. Sistem ini tidak hanya melihat kata kunci, tetapi juga konteks, keaslian, kepercayaan, hingga pengalaman pengguna.

Beberapa sistem penting yang perlu diketahui adalah:

  1. BERT dan RankBrain
    Keduanya adalah sistem berbasis kecerdasan buatan yang memungkinkan Google memahami maksud pencarian lebih baik. RankBrain membantu memahami hubungan antar kata dan konsep, sementara BERT mengolah arti kata dalam konteks kalimat.

  2. Neural Matching dan Passage Ranking
    Sistem ini digunakan untuk memahami representasi konsep. Bahkan, Google mampu mengidentifikasi bagian kecil dari sebuah artikel (passage) agar sesuai dengan pencarian yang spesifik.

  3. Freshness System
    Untuk topik yang sedang hangat, sistem ini memunculkan konten terbaru agar informasi lebih relevan dengan situasi terkini. Misalnya, ketika terjadi gempa atau rilis film baru.

  4. PageRank dan Link Analysis
    Sejak awal, Google menggunakan tautan antar halaman untuk menilai otoritas dan relevansi suatu situs. Walau kini sudah banyak berkembang, prinsip dasar bahwa tautan berkualitas memperkuat kepercayaan tetap berlaku.

  5. Original Content System
    Google berupaya menampilkan konten asli lebih menonjol daripada sekadar artikel hasil salinan atau parafrasa. Inilah alasan mengapa media yang melakukan peliputan pertama biasanya lebih diutamakan.

  6. Spam Detection (SpamBrain)
    Karena internet penuh dengan konten spam, sistem ini terus diperbarui agar hasil pencarian tetap bersih dari manipulasi.

  7. Site Diversity
    Google biasanya hanya menampilkan maksimal dua hasil dari satu domain di halaman pertama agar hasil lebih beragam dan tidak dimonopoli satu situs saja.

Melalui kombinasi semua sistem ini, Google berusaha memberikan hasil pencarian yang relevan, informatif, segar, dan terpercaya.


Pedoman Membuat Konten yang Disukai Google

Memahami sistem peringkat saja tidak cukup. Google juga memberikan pedoman jelas mengenai bagaimana sebaiknya pembuat konten menulis agar sesuai dengan tujuan utama mereka: memberikan manfaat bagi pengguna, bukan sekadar mengejar peringkat.

  1. Fokus pada Konten People-First
    Google menekankan bahwa konten harus ditulis untuk manusia, bukan untuk mesin pencari. Pertanyaan yang bisa diajukan:

    • Apakah konten ini benar-benar membantu pembaca memahami suatu topik?

    • Apakah setelah membaca artikel, audiens merasa puas dan tidak perlu mencari lagi di tempat lain?
      Jika jawabannya “ya”, maka kemungkinan besar konten itu sesuai dengan standar Google.

  2. Tunjukkan E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness)

    • Experience: tunjukkan pengalaman nyata, misalnya dengan contoh, uji coba, atau kisah pribadi.

    • Expertise: hadirkan wawasan dari seseorang yang memang paham topiknya.

    • Authoritativeness: pastikan situs atau penulis punya reputasi baik.

    • Trustworthiness: jaga keakuratan data, sertakan sumber, dan hindari informasi yang menyesatkan.

  3. Hindari Konten Search Engine-First
    Google mengingatkan agar tidak menulis hanya demi keyword. Tanda bahaya konten seperti ini antara lain:

    • Membuat artikel massal di banyak topik tanpa keahlian.

    • Menyalin informasi tanpa menambah nilai baru.

    • Menulis dengan target jumlah kata tertentu karena dianggap disukai Google (padahal tidak ada aturan begitu).

    • Menambahkan tanggal baru pada artikel lama tanpa pembaruan substansi.

  4. Perhatikan Pertanyaan “Who, How, Why”

    • Who: jelaskan siapa penulisnya, sertakan byline atau profil penulis.

    • How: ceritakan bagaimana konten dibuat, termasuk jika menggunakan otomatisasi atau bantuan AI.

    • Why: pastikan alasan utama konten dibuat adalah untuk membantu audiens, bukan sekadar mengejar trafik.


Hubungan Sistem Peringkat dengan Pedoman Konten

Jika diperhatikan, sistem Google dan pedoman konten mereka saling terkait erat. Sistem seperti Original Content, Reviews System, atau Reliable Information Systems jelas akan mengutamakan konten yang sesuai dengan pedoman people-first dan E-E-A-T.

Sebaliknya, jika suatu konten dibuat dengan tujuan manipulasi ranking—misalnya mengandalkan domain exact match atau sekadar mengulang informasi—maka sistem seperti SpamBrain atau Removal-based Demotion bisa menurunkan peringkatnya.

Dengan kata lain, pedoman konten adalah panduan praktis bagi pembuat konten untuk selaras dengan cara kerja sistem ranking Google.


Contoh Praktis dalam Kehidupan Sehari-hari

Bayangkan seseorang menulis artikel tentang gaya hidup. Jika artikelnya hanya menyalin definisi dari berbagai sumber tanpa memberikan wawasan baru, kemungkinan besar akan kalah bersaing. Tetapi jika penulis berbagi pengalaman pribadi, data riset, serta memberikan tips yang nyata, maka kontennya lebih disukai baik oleh pembaca maupun oleh Google.

Misalnya, saat membahas gaya hidup sederhana, penulis bisa menambahkan pengalaman pribadi tentang bagaimana menerapkan pengeluaran lebih hemat, apa tantangan yang dihadapi, hingga bagaimana hasilnya memengaruhi kualitas hidup. Bahkan, bisa juga menghubungkan dengan pencarian internasional, misalnya pembaca yang ingin tahu hidup sederhana bahasa inggris agar dapat mempelajari istilahnya secara global.


Penutup

Memahami sistem peringkat Google dan pedoman konten bukanlah hal yang terpisah. Keduanya saling melengkapi: sistem menentukan bagaimana informasi ditemukan, sementara pedoman memastikan informasi itu bermanfaat.

Bagi pembuat konten, kuncinya adalah tetap fokus pada pembaca. Tulis artikel dengan tujuan membantu, berikan nilai tambah, dan tunjukkan keahlian. Dengan begitu, bukan hanya sistem Google yang mengapresiasi, tetapi audiens pun akan merasa terbantu dan kembali lagi untuk membaca karya berikutnya.